Kabupaten Pringsewu terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2008 dan diresmikan pada tanggal 29 Oktober 2008. Sebelum menjadi kabupaten sendiri, Pringsewu merupakan bagian dari Kabupaten Tanggamus. Nama Pringsewu sendiri berasal dari kata "Pring" yang berarti bambu dan "Sewu" yang berarti seribu, mencerminkan daerah ini yang dahulunya banyak ditumbuhi bambu.
Letak Geografis dan Demografi
Letak Geografis
Kabupaten Pringsewu terletak di bagian tengah Provinsi Lampung dengan luas wilayah sekitar 625,92 km². Kabupaten ini berbatasan langsung dengan beberapa kabupaten lain, yaitu:
- Sebelah utara: Kabupaten Lampung Tengah
- Sebelah selatan: Kabupaten Pesawaran
- Sebelah barat: Kabupaten Tanggamus
- Sebelah timur: Kabupaten Lampung Selatan
Demografi
Penduduk Kabupaten Pringsewu terdiri dari beragam suku, dengan mayoritas suku Jawa dan Lampung. Populasi di kabupaten ini mencapai sekitar 400.000 jiwa, dengan mata pencaharian utama di bidang pertanian, perkebunan, dan perdagangan.
Potensi Ekonomi
Pertanian dan Perkebunan
Pringsewu memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan. Beberapa komoditas unggulan yang dihasilkan antara lain:
- Padi: Menjadi komoditas utama, dengan luas lahan persawahan yang cukup besar.
- Kopi: Pringsewu dikenal sebagai salah satu penghasil kopi robusta berkualitas di Lampung.
- Sayuran dan Buah-buahan: Seperti cabai, jagung, dan pisang yang menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.
Pariwisata
Kabupaten Pringsewu juga memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik, di antaranya:
- Talang Indah: Jembatan gantung yang menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan.
- Bukit PJR: Tempat wisata alam yang menyuguhkan panorama pegunungan dan perkebunan teh.
- Taman Wisata Way Sekampung: Tempat rekreasi keluarga dengan berbagai fasilitas dan wahana permainan.
Industri Kecil dan Menengah
Industri kecil dan menengah (IKM) di Pringsewu juga berkembang pesat, khususnya di bidang kerajinan tangan, makanan olahan, dan batik. Produk-produk ini tidak hanya dipasarkan di dalam negeri tetapi juga diekspor ke berbagai negara.
Budaya dan Tradisi
Adat Istiadat
Pringsewu memiliki kekayaan budaya yang diwariskan dari nenek moyang. Beberapa upacara adat yang masih dilestarikan hingga kini antara lain:
- Ngebabali: Upacara adat suku Lampung untuk menyambut tamu penting.
- Begawi: Pesta adat yang diadakan dalam rangka pernikahan atau perayaan besar lainnya.
Kesenian
Kesenian tradisional seperti tari-tarian, musik gamelan, dan wayang kulit masih sering dipentaskan dalam berbagai acara di Pringsewu. Selain itu, seni bela diri tradisional seperti pencak silat juga menjadi bagian dari budaya masyarakat.
Pendidikan dan Kesehatan
Pendidikan
Kabupaten Pringsewu memiliki berbagai fasilitas pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Beberapa sekolah unggulan di kabupaten ini telah menghasilkan lulusan-lulusan berkualitas yang berkontribusi pada pembangunan daerah.
Kesehatan
Di bidang kesehatan, Pringsewu memiliki beberapa rumah sakit dan puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan. Pelayanan kesehatan yang baik menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Kabupaten Pringsewu adalah daerah yang memiliki banyak potensi dan keindahan alam yang masih tersembunyi. Dengan kekayaan alam, budaya, dan sumber daya manusia yang dimilikinya, Pringsewu siap untuk berkembang dan menjadi salah satu kabupaten terkemuka di Provinsi Lampung. Jika Anda berkunjung ke Lampung, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi pesona Kabupaten Pringsewu.
FAQ
1. Apa saja destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Kabupaten Pringsewu? Destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Pringsewu antara lain Talang Indah, Bukit PJR, dan Taman Wisata Way Sekampung.
2. Apa potensi ekonomi utama Kabupaten Pringsewu? Potensi ekonomi utama Kabupaten Pringsewu meliputi sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, dan industri kecil dan menengah.
3. Bagaimana sejarah terbentuknya Kabupaten Pringsewu? Kabupaten Pringsewu terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2008 dan diresmikan pada tanggal 29 Oktober 2008, setelah sebelumnya menjadi bagian dari Kabupaten Tanggamus.